Kamis, 25 Desember 2008

kimia boron

BORON

Golongan Boron terdiri atas unsur-unsur Boron -5B, Aluminium -13Al, Galium -31Ga, Indium -49In, dan Talium -81Tl. Dalam golongan ini, boron merupakan unsur yang unik dan menarik yaitu satu-satunya non-logam dalam golongan III A pada tabel periodik unsur dan menunjukkan kemiripan sifat dengan unsur-unsur tetangga, carbon (C) dan silikon (Si). Kemiripan sifat ini adalah dalam hal pembentukan senyawa kovalen dan senyawa rantai, namun berbeda dalam hal pembentukan senyawa kekurangan electrón. Boron tidak pernah dijumpai sebagai senyawa kationik serena tinginya entalpi ionisasi, tetapi membentuk senyawa kovalen dengan pembentukan orbital hidrida sp2 untuk menghasilkan struktur segitiga sama sisi.

Boron merupakan nsur yang jarang terdapat dalam kerqak bumi tetapi banyak dijumpai sebagai deposit dalam senyawa garamnya, borat yaitu boraks-atau sodium tetraborat- Na2B4O7. 10 H2O, kernit- Na2B4O7. 4 H2O dan kolemanit- Ca2B6O11. 5 H2O. Bijih yang utama adalah borat, Borax- NA2B4O7 . 10 H2O terdapat dalam kandungan besar di gurun pasir Mojave, California dan merupakan sumber utama Boron.

Kegunaan Boron

  • Boron merupakan componen utama dalam pembangkit tenaga nuklir karena kemampuannya berfungsi sebagai penyerap (absorber) netron ; tongkat pengaduk yang berisi boron diturunkan ke dalam ruang reaktor untuk menjaga reaksi nuklir berlangsung pada kecepatan sedang yang diinginkan.
  • Sebagai bahan pengisi kayu, pemadam api, dan sebagai fluks dalam proses pemarian (solder).

Beberapa Senyawa-senyawa Boron

1. Asam Borat H3BO3

Asam orto-borat atau sering diringkas sebagai asam borat dapat diperoleh menurut persamaan reaksi :

BX3 (s) + 3 H2O (l) H3BO3 (s) + 3 HX (aq)

Asam borat merupakan padatan putih yang sebagian larut dalam air.

2. Asam tetrafluoroborat, HBF4

Larutan asam tetrafluoroborat diperoleh dengan melarutkan asam borat ke dalam larutan asam hidrofluorida menurut persamaan reaksi :

H3BO3 (aq) + 4 HF (aq) H3O+ (aq) + BF4- (aq) + 2 H2O (l)

Asam tetrafluorobarat merupakan asam kuat dan oleh karenanya tidak dapat diperoleh sebagai HBF4. Dalam perdagangan biasanya dijumpai sebagai larutan asam tetrafluoroborat dengan kadar sekitar 40%.

3. Boron trihalida

Boron mempunyai tiga elektron valensi, oleh karena itu setiap senyawa kovalen sederhana yang terjadi tersusun oleh tiga pasang elektron ikatan di seputar atom pusat boron sehingga dapat dikatakan sebagai senyawa ”kekurangan elektron” relatif terhadap kaidah oktet (empat pasang).

Beberapa Perbedaan Aluminium dengan Boron :

  1. Keelektronegatifan Aluminium lebih besar daripada boron, sehingga Boron tidak bisa membentuk Kation B3+, sedangkan Aluminium bisa dan ada Al3+.
  2. Boron lebih bersifat ½ logam, sedangkan aluminium lenih bersifat logam. Akibatnya boron bersifat senyawa kovalen sedangkan aluminium lebih membentuk benyak senyawa ionik.
  3. Boron memenuhi hukum oktet, maksimal kovalen 4. Sedangkan Aluminium molekuler dan ionik dengan bilangan koordonasi 6 keatas.
  4. Boron bersifat semi kondoktor, sedangkan Aluminium bersifat konduktor.
  5. Boron dapat membentuk senyawa polyhedral, contohnya Boran & Borat. Sementara Aluminiu sangat terbatas.
  6. Boron hanya bisa membentuk 1 jenis oksida yaitu B2O3 (bersifat asam), sementara Aluminium dapat membentuk 2 jenis yaitu α-Al2O3 dan γ-Al2O3 (hanya satu yang bersifat asam.
  7. Boron membentuk 1 jenis hidroksida yaitu B(OH)3 yang bersifat asam, sedangkan Aluminium juga membentuk 1 jenis hidroksida yaitu Al(OH)3 yang bisa bersifat asam maupun basa namun umumnya bersifat basa.
  8. Halida dari Boron adalah kovalen, contohnya BF3 , BCl3 . Tetapi mudah terhidrolisis dalam air seperti :

BCl3 + H2O B(OH)3 + Cl- (aq) + H+ (aq)

Yang justru sangat bersifat asam. Sedangkan Halida dari aluminium terhidrolisa sebagian/parsial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar